Basketball Cards | Sport Cards | Kartu Basket
Apakah anda masih suka mengumpulkan dan mengkoleksi basketball cards (kartu basket) ?
Mari kita kembali ke tahun 1998 , mungkin diantara anda-anda ada yang masih bersekolah, atau bahkan ada yang sudah kuliah. Nah, pada saat itulah sedang heboh-hebohnya mengumpulkan dan mengkoleksi basketball cards (kartu basket) yang bermerk Panini, Upper Deck, Topps, Fleer, NBA Hoops, dll. Biasanya pada saat itu tempat berkumpulnya para kolektor basketball cards(kartu basket)berlokasi dijakarta tepatnya di Citraland Grogol lantai dasar dan Taman Anggrek. Sayangnya, untuk saat ini belum ada tempat seperti itu lagi dijakarta. Tapi bagi para kolektor basketball cards (kartu basket) jangan berkecil hati, karena anda masih bisa membeli atau menjual basketball cards (kartu basket) anda melalui media online. Pada saat ini hanya ada dua merk produsen basketball cards(kartu basket) yang masih aktif, yaitu :
1. Panini
2. Upper Deck
Sekarang ini untuk memproduksi basketball cards(kartu basket) pemain NBA dipegang oleh Panini. Walaupun demikian, ada juga pemain-pemain spesial yang terikat kontrak dengan produsen kartu seperti Michael Jordan dengan Upper Deck, atau kartu Kobe Bryant yang hanya diproduksi merk basketball cards (kartu basket) Panini.
Buat anda yang masih awam tentang kartu basket namun ingin mulai mengkoleksi, tentu anda harus tahu bagaimana membedakan kartu yang bagus atau tidak. "Kartu yang bagus atau tidak itu tergantung dari kolektor atau penjualnya. Sama seperti kita mengkoleksi lukisan/painting.
"Namun kalau dari segi value/harga pasaran kita bisa berpatokan dari majalah kartu Beckett. Majalah Beckett mempunyai daftar harga semua kartu pemain [licensed product dari NBA] yang pernah diproduksi dan range harga dari majalah itu menjadi tolak ukurnya,".
"Majalah tersebut memberitahukan range harga minimum dan maksimum sebuah basketball cards(kartu basket), sehingga buyer dan seller mengandalkan harga pasar tersebut untuk bertransaksi secara global," lanjutnya.
Setiap harga basketball cards (kartu basket) yang diperjual-belikan oleh kolektor atau produsen kartu sangat bervariasi. Harga sebuah kartu bisa melambung tinggi apabila si pembeli mau menghargai (memberi value) sebuah kartu lebih tinggi daripada harga normal. Tergantung juga dari kesepakatan antara pembeli dan penjual, bisa juga karena sulitnya (langka) untuk mencari kartu tersebut.
"Untuk harga basketball cards (kartu basket) yang paling murah dari Rp.100 sampai bahkan yang gratis juga ada. Dan untuk basketball cards (kartu basket) yang paling mahal baru sekitar tahun lalu di lelang/auction online di ebay, terjual basketball cards (kartu basket) Michael Jordan Rookie keluaran tahun 1986 dan perfect grade [10] dengan banderol US$100.000. Berarti kira-kira hampir satu milyar rupiah untuk sebuah kartu!"
Sudah menjadi hal yang umum bahwa barang collectible seperti uang kuno, perangko, koin, dan tentunya juga Basketball Cards (kartu basket), kondisi barang adalah salah satu yang paling utama dan juga kebanggaan sendiri bagi para kolektornya.
Tentunya kolektor yang memiliki kartu yang sangat baik keadaannya tidak akan mau dinilai sama dengan kartu yang sedikit kurang baik kondisinya.
Dan karena sebab itu, butuh pihak ketiga yang bekerja secara profesional dalam menentukan dan memberi penilaian secara akurat rating atau grade 1-10 (dimana angka 10 adalah grade/penilaian tertinggi terhadap kualitas sebuah kartu) untuk menentukan kualitas kartu tersebut. Jasa pihak ketiga tersebut bernama graded card, atau anda bisa buka di http://www.beckett.com/.
Pada mulanya istilah Mint umum dipakai untuk kartu dengan kondisi sempurna. Pada Beckett terbaru sekalipun, grades teratas adalah Mint (10). Tetapi tidak diketahui sejak kapan, grade teratas berubah menjadi Pristine yang memiliki arti murni dan asli sehingga urutan grade secara keseluruhan ikut berubah. Inilah urutan grade terbaru versi Beckett Grading Service (BGS) :
1. Pristine 10
2. Gem Mint / GEM-MT 9.5
3. Mint / MT 9
4. Near Mint - Mint + / NM-MT+ 8.5
5. Near Mint - Mint / NM-MT 8
6. Near Mint + / NM+ 7.5
7. Near Mint / NM 7
8. Excellent Mint + / EX-MT+ 6.5
9. Excellent Mint / EX-MT 6
10. Excellent + / EX+ 5.5
11. Excellent / EX 5
12. Very Good - Excellent +/ VG-EX+ 4.5
13. Very Good - Excellent / VG-EX 4
14. Very Good + / VG+ 3.5
15. Very Good / VG 3
16. Good - Very Good / G-VG 2.5
17. Good 2
18. Fair 1.5
19. Poor 1
Grade di atas digunakan oleh BGS dan tidak digunakan oleh grader lain. Masing-masing grader memiliki ketentuannya sendiri. Sebagai contoh grader PSA tidak mengenal istilah Pristine. Grade 10 PSA adalah GEM MINT.
Ada puluhan perusahaan yang memberikan grading kartu, namun hanya grade dari perusahaan PSA (Professional Sports Authenticator) dan BGS (Beckett Grading Service) yang bisa dipercaya. Namun, apabila ada dua buah graded card yang sama persis dengan nilai 10 versi BGS dan PSA, maka graded card versi BGS akan berharga lebih mahal.
Mengapa kita menggraded kartu ?
1. Semakin tinggi angka sebuah graded card, semakin mahal value kartu basket tersebut.
Apabila kartunya berada dalam good condition, maka harga kartu yang telah digraded bisa naik 1.5 sampai 2 kali lipat lebih mahal dari harga kartu yang sama tanpa grade. Akan tetapi sebaliknya, jika kartu yang digraded memiliki angka rendah, malah dapat menurunkan harga kartu tersebut.
Sebagai contoh 1986-87 Fleer #57 Michael Jordan RC, harga Beckett $600. Tetapi kartu ini yang memiliki grade 10 oleh BGS bisa terjual seharga $80.000.
2. Proteksi.
Karena kartu yang telah digraded akan diberikan case khusus oleh grader yang dirancang dengan baik dan tidak bisa dibuka lagi tanpa merusak casenya. Case tersebut kedap air, kedap udara. Sehingga kartu yang sudah digraded memiliki kondisi yang tetap sama hingga puluhan tahun kemudian sekalipun.
3. Jaminan asli.
Misalnya saja 1986-87 Fleer #57 Michael Jordan RC sebagai salah satu kartu yang paling banyak dipalsukan. Kalau kita membeli kartu ini dalam keadaan RAW, ada kemungkinan palsu. Tetapi pasti asli kalau kita membeli kartu ini dalam keadaan sudah tergraded oleh BGS.
Termasuk jika kartu tersebut bertanda tangan, dan tanda tangan tsb diperoleh secara langsung dari pemainnya (misal saat pertandingan), grader akan mengidentifikasikan keaslian tanda tangan tersebut dengan bantuan pihak lain yang memiliki keahlian dalam menilai keaslian tanda tangan.